ibrahim paneo.com, Jakarta- Sebanyak dua ratus peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) 63 dan 64 Tahun 2022 Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) menghadiri ceramah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (Menko Perekonomian RI) Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T. secara virtual pada Senin (06/06). Menko Perekonomian Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T memberikan ceramah berjudul “Kinerja Kabinet Kerja dan Proyeksi Indonesia ke Masa Depan.”
Indonesia saat ini telah memasuki periode pemulihan dari dampak pandemi yang sempat menghambat hampir seluruh lini kehidupan. Pemerintah menjalankan upaya Mitigasi dari dampak kenaikan harga-harga dengan memberikan Bansos Reguler Kemensos, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, Program Kartu Prakerja & Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP), Bantuan Langsung Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BLT-PKLWN) di 212 Kabupaten/Kota, Bansos Minyak Goreng, Bantuan Subsidi Upah, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), Penebalan Bansos Energi, dan Program Pemberdayaan. “Yang saya banggakan Indonesia terus punya cita-cita untuk kesejahteraan rakyat terutama memperingati seratus tahun kemerdekaan,” tutur Menko Perekonomian Dr. (H.C.) Ir. Airlangga Hartarto, M.B.A., M.M.T.
Pemerintah melakukan transformasi dan reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja. Pada tahun 2035, diharapkan kita memiliki pendapatan perkapita diatas US$ 12,233 sehingga Indonesia keluar dari Middle-Income Trap dan menjadi Negara Maju. Selanjutnya, pemerintah akan terus mendorong percepatan pertumbuhan dengan berbagai strategi untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkeadilan diantaranya dengan Omnibus Law dan UU Cipta Kerja, Hilirisasi Komoditas, Transformasi Digitalisai, Transisi menuju Ekonomi Hijau, Pemberantasan Kemiskinan Ekstrim, Indonesia Investment Authority dan Penguatan Ketahanan Pangan.
Lebih lanjut, Menko Perekonomian RI memaparkan UU Cipta Kerja sebagai upaya reformasi yang dapat memberikan kemudahan berusaha untuk meningkatkan investasi dan produktivitas, serta upaya melepaskan Indonesia dari middle income trap. Di samping itu, Pemerintah juga terus mendorong Hilirisasi Industri untuk peningkatan nilai tambah berbagai komoditas termasuk komoditas berbasis nikel.
Selanjutnya Pemerintah juga melakukan transformasi digitalisasi di lima sektor kontribusi terbesar yaitu 5G, IoT (Internet Of Things), Cloud Computing, Blockchain dan Artificial Intelligence yang sejalan dengan pengguna internet di Indonesia yang meningkat mencapai 212,35 juta penduduk. Transformasi ekonomi digital ini masuk di E-commerce, Fintech, Edtech, Healthtech dan Media Online. Kemudian pemerintah meningkatkan Program Kartu Pra-Kerja yang bertujuan untuk Skilling, Re-skilling, dan Up-skilling.
Terakhir, Menko Perekonomian menyampaikan Strategi Penguatan Ketahanan Pangan. “Yang menjadi tantangan ke depan, ketahanan pangan ini kita berbasis pada beras. Alhamdulillah dalam tiga tahun kita tidak impor beras, artinya kita punya swasembada di beras dan kita harus memastikan bahwa ini affordable jadi keterjangkauan harga pangan dan energi ataupun food security ini menjadi penting terutama untuk memerangi stunting,” pungkasnya.
sumber: LEMHANAS RI
0 Komentar